Pembelajaran Tatap Muka Ditunda, Ini Alasan Wali Kota Tebing Tinggi

Tebing Tinggi, – Wali Kota H Umar Zunaidi Hasibuan tegaskan kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Tebing Tinggi ditunda. Rencananya PTM akan dimulai Senin 4 Januari 2021, namun terpaksa ditunda karena hal yang mengkhawatirkan.

“Kami sampaikan bahwa Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Tebing Tinggi masih kita tunda karena ada dua alasan. Alasan pertama sesudah kita evaluasi pasca kegiatan Natal dan Tahun Baru ternyata terjadi lonjakan kasus COVID-19 di Kota Tebingtinggi,” kata Wali Kota Tebing Tinggi H Umar Zunaidi Hasibuan kepada wartawan, Selasa (5/1) di Balai Kota setempat.

Walikota menjelaskan, berdasarkan data yang ada, semula pada tanggal 22 Desember 2020 lalu, jumlah kasus terkonfirmasi positif ada 7 orang, dan saat sekarang ini sudah mencapai 20 orang Jadi lonjakannya cukup tinggi sehingga mengkhawatirkan

Kami sudah berupaya semaksimal mungkin agar kiranya COVID ini bisa ditekan. Tetapi ternyata COVID ini berkembang dari orang-orang yang melakukan perjalanan, baik warga Tebing Tinggi maupun warga luar kota ini.

“Kami sampaikan kepada semua bahwa peningkatan terjadi pada penularan kepada keluarga-keluarga yang ada di Tebing Tinggi, sehingga saat ini menimbulkan klaster keluarga. Oleh karena itu dikhawatirkan hal tersebut,” jelas wali kota

Selain itu menurutnya, hal yang kedua pembatalan PTM ini juga ditunda karena, dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara sendiri memberikan warning agar jangan membuka dulu. Karena di Sumatera Utara COVID ini masih cukup tinggi. Dan Pemvropsu akan melakukan evaluasi ke daerah-daerah tentang kesiapan daerah.

Kita sudah melakukan evaluasi dan telah selesai kita evaluasi terhadap sekolah-sekolah yang ada, dan nanti akan kita laporkan ke Tim Supervisi Sumut,” jelasnya.

Oleh karena itu kata Wali Kota, karena kedua hal tersebut maka diperlukan tunda Pembelajaran Tatap Muka di sekolah-sekolah Tebing Tinggi Namun kami sampaikan juga kalau PTM itu bukanlah sifatnya normal seperti biasa, tetapi Tatap Muka yang dilakukan secara darurat, hanya 3 jam saja bersekolah.

Terkait hasil evaluasi yang sudah dilakukan Tim Verifikasi terhadap sekolah di Tebing Tinggi Wali kota menjelaskan, masih ada 10 sekolah lagi yang harus dilakukan perbaikan sebelum diberikan ijin. Dan ada juga warning yang kita berikan karena ada beberapa sekolah yang gurunya terkena COVID-19. Jadi oleh karena itu, kami tidak akan pernah mengijinkan sekolah-sekolah yang gurunya terkena COVID karena itu bisa menularkan kepada anak didiknya.

Wali kota juga akan melakukan peneguran bagi sekolah swasta yang melakukan ‘curi-curi waktu’ untuk membuka sekolah Tatap Muka, ini adalah keputusan kita bersama. Kita harus melakukan kerja keras untuk menekan angka penularan COVID ini.

Kita saat ini berada di zona orange, maka kita harus kembali ke zona kuning atau ke zina hijau. Ini harus dilakukan dengan kerja keras. Bagaimana cara nya pasien kasus positif saat ini cepat sembuh dalam 2 minggu ini, sehingga kita bisa menekan laju perkembangan COVID-19 di Tebing Tinggi ini,(Ant)